Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dermatitis Atopik Pada Bayi

FAKTOR-FAKTOR PENCETUS DERMATITIS ATOPIK PADA BAYI

Berdasarkan hasil Double Blind Placebo Controlled Food Challenge (DBPCFC), sekitar 40% bayi dan anak dengan Dermatitis Atopik sedang dan berat memiliki riwayat alergi terhadap makanan. Bayi dan anak yang memiliki alergi terhadap makanan umumnya disertai uji kulit (skin prick test) dan kadar IgE spesifik positif terhadap berbagai macam makanan. Namun demikian uji kulit positif terhadap suatu makanan , tidak berarti bahwa penderita dermatitis atopik alergi terhadap makanan tersebut, oleh karena itu masih diperlukan suatu uji eliminasi dan provokasi terhadap makanan tersebut bisa menyimpulkannya.
Dermatitis Atopik Pada Bayi
Dermatitis Atopik Pada Bayi
sumber: freepik.com

                                           

Dermatitis Atopik Pada Bayi

Penyebab aergi hirup dapat terjadi dengan kondisi tertentu, yang bisa dibuktikan dengan uji tempel, positif pada 30-50% penderita DA, atau melalui inhalasi. Reaksi positif dapat terlihat pada alergi  debu rumah, dimana pada pemeriksaan in vitro (RAST), 95% penderita Dermatitis Atopik mengandung IgE spesifik positif terhadap debu dibandingkan dengan 42% pada penderita asma di Amerika Serikat. Hal-hal yang perlu  diperhatikan juga bahwa Dermatits Atopik juga bisa diakibatkan oleh alergi hirup lainnya seperti bulu hewan piaraan , jamur untuk di negara-negara yang memiliki 4 musim.
Infeksi kulit pada Penderita  Dermatitis Atopik  mempunyai kecenderungan untuk disertai infeksi kulit oleh bakteri umumnya Staphylococcus aureus, virus dan jamur. Stafilokokus dapat ditemukan pada 90% lesi penderita Dermatitis Atopik dan jumlah koloni bisa  107 koloni/cm2 pada bagian lesi itu. Karena infeksi kuman Stafilokokus dilepaskan sejumlah toksin yang bekerja sebagai superantigen, mengaktifkan makrofag dan limfosit T, untuk selanjutnya melepaskan histamin. Maka dari itu  penderita Dermatitis Atopik yang disertai infeksi harus diberikan kombinasi antibiotika terhadap bakteri stafilokokus dan steroid topikal.

Dermatitis Atopik pada Bayi

MANIFESTASI KLINIS DERMATITIS ATOPIK  PADA BAYI

Pada umumnya gejala pada Dermatitis Atopik muncul sebelum bayi berumur 6 bulan, dan  jarang kejadian terjadi di bawah usia 8 minggu. Dermatitis atopik dapat sembuh dengan bertambahnya umur, akan tetapi dapat pula betahan bahkan bertambah parah dan berat sampai dewasa.Ada kesan bahwa semakin lama dan semakin berat dermatitis atopik yang diderita dimasa bayi akan semakin besar kemungkinan dermatitis tersebut muncul sampai dewasa, sehingga perjalanan dermatitis atopik sulit untuk diprediksi.Ada tiga bentuk klinis dermatitis atopik, yaitu bentuk infantil, dalam bentuk anak, dan bentuk dewasa.
Bentuk infantil adalah secara klinis berbentuk dermatitis akut eksudatif dengan predileksi sekitar muka terutama pipi dan pada daerah ekstensor ekstremitas. Bentuk ini biasanya berlangsung sampai usia 2 tahun. Predileksi sekitar muka sering pada bayi yang masih muda, sementara kelainan pada ekstensor timbul pada bayi sudah mulai merangkak. Kelainan atau lesi  yang paling menonjol pada model ini adalah vesikel dan papula, dan garukan yang akan menyebabkan krusta dan terkadang infeksi sekunder. Kondisi gatal merupakan gejala-gejala yang mencolok pada bayi dimana bisa menyebabkan gelisah dan rewel tau menangis yang akan mengganggu tidur bayi. Pada sebagian penderita dermatitis atopik dapat disertai infeksi bakteri maupun jamur.
Untuk bentuk anak seringkali merupakan lanjutan dari bentuk infantil, meskipun diantaranya terdapat suatu periode remisi. Gejala klinis model anak ditandai oleh kulit kering (xerosis) yang lebih yang kronik dengan predileksi daerah fleksura antekubiti, poplitea, tangan, kaki serta periorbita.
Pada bentuk dewasa Dermatitis Atopik bentuk terjadi pada sekitar umur 20 tahun. Pada umumnya berlokasi di daerah lipatan, leher, muka, tubuh bagian atas dan daerah ekstremitas. Kelainan berbentuk dermatitis kronik dengan gejala utamanya likenifikasi dan skuamasi.
Anggapan stigmata pada dermatitis atopik bisa dilihat dari beberapa gambaran klinis dan stigmata yang terjadi pada penderita  Dermatitis Atopik, antara lain:
‘White dermatographism’ dimana  Goresan pada Kulit penderita Dermatitis topik akan menyebabkan ruam kemerahan dalam waktu 10-15 detik diikuti dengan vasokonstriksi yang akan menyebabkan garis berwarna putih jangka waktu 10-15 menit selanjutnya.
Reaksi vaskular paradoksal adalah adaptasi terhadap perubahan suhu pada penderita Dermatitis Atopik. Apabila ekstremitas pada Dermatitis Atopik mendapatkan cuaca dingin, maka akan mengakibatkan penderita mengalami kondisi diman lebih cepat kedinginan dan lebih lama mendapatkan panas bila dibandingkan dengan orang normal.Pada lipatan telapak tangan terdapat perubahan mencolok meskipun hal itu bukan merupakan tanda khusus untuk penderita Dermatitis Atopik.

Dermatitis Atopik Pada Bayi

Garis Morgan atau Dennie akan terdapat pada lipatan ekstra di kulit sekitar bawah mata.
Sindrom ‘buffed-nail’ yaitu kondisi Kuku terlihat mengkilat akibat selalu menggaruk karena kondisi rasa sangat gatal.
‘Allergic shiner’ sering ditemui pada penderita penyakit alergi disebabkan gosokan dan garukan berulang-ulang pada jaringan di sekitar bawah mata akibat rangsangan melanosit dan meningkatnya timbunan melanin.
Hiperpigmentasi terdapat di sekitar daerah hiperpigmentasi akibat adanya garukan  yang terus menerus.
Kondisi kulit kering pada penderita Dermatitis Atopik  umumnya akan kering, bersisik, pecah-pecah, dan berbisul folikular hiperkeratotik yang biasa disebut keratosis pilaris. Jumlah kelenjar  berkurang sehingga terjadi pengurangan  sel pengeluaran air dan xerosis, terutama pada udara panas.
‘Delayed blanch’  adalah penyuntikan asetilkolin pada kulit normal akan menghasilkan keluarnya keringat dan iritasi. Pada penderita atopi akan terjadi eritasi ringan dengan disertai delayed blanch. Ini disebabkan adanya vasokonstriksi atau ,meningkatnya permeabilitas kapiler.
Keringat ynag berlebihan Pada Penderita Dermatitis Atopik akan cenderung berkeringat banyak sehingga pruritus bertambah.
Timbulnya rasa gatal dan garukan yang berlebihan dan Penyuntikan bahan pemacu rasa gatal (tripsin) pada orang normal menimbulkan gatal selama 5-10 menit, sedangkan pada penderita Dermatitis Atopik rasa gatal dapat bertahan selama kurang lebih 45 menit.

Dermatitis Atopik Pada Bayi

Variasi musim Bagi Dermatitis atopik pada Bayi

Terjadinya eksaserbasi seiring  dengan perubahan musim belum bisa difahami dengan menyeluruh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelembaban yang realatif tinggi baik pada kekeringan kulit penderita Dermatitis Atopik. Pada tempat dengan kelembaban relatif tinggi di musim panas  berpengaruh buruk, sementara untuk lingkungan sejuk dan kering akan berpengaruh positif pada kulit penderita Dermatitis Atopik.

Untuk informasi mengenai pengobatan Dermatitis Atopik bisa di baca disini.
Dan untuk informasi obat Dermatitis Atopik bisa di baca disini.

Mengapa Dermatitis Atopik Sering kambuh? bisa di lihat penjelasannya di video berikut ini :
Video ini sebagai kelanjutan  dari video sebelumnya